Beritasuper, Indramayu – Pemerintah Kabupaten Indramayu resmi meluncurkan program “REANG EMAN NING SEMA” , sebagai bagian dari implementasi program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat “Jabar Nyaah Ka Indung”.
Kegiatan peluncuran ini berlangsung di Aula Ki Tinggil, Setda Kabupaten Indramayu, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Syaefudin yang mewakili Bupati Lucky Hakim, bersama jajaran Forkopimda, Sekda, Ketua TP PKK, para Camat, dan pimpinan SKPD.
Program “Jabar Nyaah Ka Indung” merupakan inisiatif Pemprov Jabar yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan, khususnya para ibu, melalui pendekatan multidimensi seperti kesehatan, pendidikan dan sosial.
Nah, di Indramayu, program ini dijalankan dengan sentuhan lokal melalui “REANG EMAN NING SEMA” yang secara harfiah berarti menyayangi dan menjaga ibu, serta memperluas maknanya untuk mencakup seluruh lansia.
Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini merupakan panggilan hati untuk menumbuhkan kembali budaya menyayangi dan menghormati orang tua, terutama para lansia.
“Melalui semangat lokal Reang Eman Ning Sema, kita ingin membangun budaya menyayangi orang tua serta menciptakan Kabupaten Indramayu yang ramah lansia,” ujarnya.
Program ini mengajak seluruh ASN di Indramayu untuk ambil bagian sebagai pendamping lansia. Setiap ASN diharapkan menjadi semacam “orang tua asuh” bagi minimal satu lansia di sekitar tempat tinggal mereka, terutama bagi janda, lansia kurang mampu, maupun yang hidup sebatang kara tanpa pendampingan keluarga.
Plt. Kepala Disduk P3A Indramayu, Cicih Sukarsih, menegaskan bahwa program ini tak hanya soal bantuan finansial, tapi juga menciptakan sistem pendampingan jangka panjang yang menyentuh hati.
“Harapannya, tidak ada lagi lansia yang terlantar di Indramayu. Lansia harus didampingi agar dapat hidup secara mandiri, produktif, dan kebutuhannya tercukupi,” katanya.
FYI, jumlah lansia di Kabupaten Indramayu saat ini lebih dari 227 ribu jiwa, terdiri atas lebih dari 117 ribu perempuan dan 110 ribu laki-laki. Program ini menyasar berbagai kelompok lansia, mulai dari yang mandiri hingga lansia dengan gangguan sosial, serta keluarga miskin yang merawat lansia.
Peluncuran program ini juga diwarnai dengan penyerahan bantuan simbolis berupa Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), paket sembako, dan kursi roda. Bantuan ini merupakan kolaborasi manis antara Pemkab Indramayu dan BAZNAS setempat solid banget.
Dengan peluncuran Reang Eman Ning Sema, Indramayu menunjukkan bahwa jadi kabupaten ramah lansia itu bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata yang melibatkan semua lapisan masyarakat.
(Red/BS)