Bandung, BeritaSuper.com – Ketegangan memuncak di kawasan Cimencrang, Kabupaten Bandung, setelah sejumlah pengemudi ojek online (ojol) mengaku mendapat intimidasi dari oknum ojek pangkalan (opang). Tindakan intimidasi tersebut berupa pengusiran, ancaman kekerasan, hingga larangan mengambil penumpang di area tertentu.

Salah satu perwakilan  ojol, Asep Kusnandar, mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya merasa tertekan saat hanya mencoba mencari nafkah.

“Kami hanya ingin bekerja dengan tenang tanpa tekanan atau ancaman. Kejadian ini membuat kami merasa tidak aman,” ujar Asep saat diwawancarai di lokasi kejadian. Senin,(23/12).

Titik lokasi kejadian berada di pangkalan ojek Cimencrang. Situasi sempat memanas ketika ratusan pengemudi ojol berkumpul untuk menuntut keadilan. Beruntung, pihak kepolisian langsung turun tangan untuk meredakan ketegangan dan mencegah konflik meluas.

Kapolsek setempat, Kompol Wawan Setiawan, S.Ip, M.Pd, memastikan pihaknya sudah menerima laporan resmi dari pengemudi ojol dan tengah menyelidiki kasus tersebut.

“Kami akan menindak tegas siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum. Prioritas kami adalah menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” ujar Kompol Wawan dalam keterangannya.

Dalam aksi protes tersebut, para pengemudi ojol juga meminta pemerintah daerah segera mengeluarkan regulasi yang jelas dan adil terkait pembagian wilayah kerja antara ojek online dan ojek pangkalan.

Sementara itu, perwakilan dari organisasi ojek pangkalan menegaskan bahwa mereka tidak mendukung tindakan intimidasi oleh oknum tertentu.

“Kami menginginkan keharmonisan di antara semua pengemudi, baik ojol maupun opang. Jika ada masalah, mari kita selesaikan dengan dialog, bukan kekerasan,” ujar salah seorang perwakilan opang.

Persaingan antara ojek online dan ojek pangkalan telah menjadi isu yang berlarut-larut. Kemajuan teknologi yang membawa kemudahan akses dan transparansi tarif pada layanan ojol sering kali dianggap menggerus penghasilan ojek pangkalan.

Insiden ini menambah daftar panjang konflik antara kedua kelompok. Banyak pihak berharap adanya solusi komprehensif yang dapat menciptakan harmoni antara pengemudi ojek online dan ojek pangkalan, sehingga keduanya dapat bekerja berdampingan tanpa gesekan di masa depan.

Share.
Exit mobile version