Indramayu, 26 Februari 2025 – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, santri asal Pondok Pesantren Lirboyo Kediri menggelar acara pembekalan bagi peserta Safari Ramadhan di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Acara yang berlangsung khidmat di Musholla MT (Majlis Ta’lim) Nurul Falah Desa Tegalurung pada Rabu malam (26/02/2025) tersebut, menjadi ajang persiapan para santri yang akan menjalankan rangkaian kegiatan selama bulan puasa.
Safari Ramadhan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 23 Maret 2025, dengan kegiatan yang menjangkau tujuh desa, yakni Desa Tegalurung, Desa Balongan, Desa Majakerta, Desa Sukaurip, Desa Rawadalem, Desa Gelarmendala, dan Desa Sudimampir.
Sebanyak 50 santri akan terbagi ke dalam kelompok yang masing-masing ditempatkan di salah satu desa tersebut, guna menyebarkan pesan dakwah dan menguatkan tali persaudaraan di tengah masyarakat.
Dalam acara pembekalan, hadir tokoh masyarakat dan perwakilan berbagai lembaga keagamaan. Kuwu Desa Tegalurung, Abdullah, turut memberikan arahan penting tentang pentingnya berbagi ilmu dan menjaga keamanan selama menjalankan kegiatan di lapangan.
“Pentingnya berbagi ilmu kepada masyarakat sesuai porsi, saling menjaga keamanan selama berada di Safari Ramadhan, dan mengambil syafaat barokah di bulan yang penuh hikmah,” ujar Abdullah.
Selain itu, Ust. Nur M. Hafizd, Ketua Panlok (Panitia Lokasi), serta H. Munsit, Ketua Lembaga Ittihadul Mubalighin (LIM) Wilayah Jawa Barat, turut menyemangati para santri untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. H. Ahmad Faozan Adzim, Ketua HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) Indramayu, menekankan agar para santri dapat membawa almamater Lirboyo dengan baik dan mencetak pendakwah yang mumpuni.
“Semoga para santri dapat mengenal masyarakat sesuai budaya desa masing-masing dan tidak terkejut dengan perbedaan karakter yang ada,” ujarnya sambil menambahkan nasihat agar para peserta selalu bersikap rendah hati dan terbuka terhadap perbedaan.
Acara pembekalan ini diharapkan tidak hanya sebagai persiapan dakwah selama bulan puasa, melainkan juga sebagai momentum untuk mempererat tali persatuan dan gotong royong antar warga di tujuh desa yang menjadi lokasi Safari Ramadhan.
Para tokoh dan pemangku kepentingan pun berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan agama, memperdalam pemahaman tentang rukun Islam, serta memberikan makna mendalam atas bulan suci Ramadhan yang akan dijalani.