Beritasuper, Indramayu – Komunitas Prapanca Nusantara menggelar seminar bertajuk “Etika Media Sosial & Pelatihan Citizen Journalism” bagi pemuda di Kecamatan Karangampel. Kegiatan ini menggandeng Ikatan Wartawan Online (IWO) Indramayu dan Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Cabang Indramayu sebagai narasumber.
Bertempat di SDI Al Hikmah Karangampel, seminar ini dihadiri oleh 15 pemuda dari tiga desa yang tergabung dalam komunitas Prapanca Nusantara. Mereka diberikan pemahaman mendalam mengenai etika bermedia sosial, dasar-dasar jurnalistik, serta wawasan hukum terkait penggunaan media digital.
Ketua Prapanca Nusantara, Muhammad Taufiq, menekankan pentingnya edukasi ini agar generasi muda lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Banyak kegaduhan di masyarakat yang dipicu oleh media sosial. Tidak sedikit yang terjerat hukum karena menyebarkan informasi yang tidak akurat, ujaran kebencian, atau provokasi. Dengan pelatihan ini, kami ingin para pemuda lebih sadar akan etika digital dan bisa berkontribusi positif melalui citizen journalism,” ujar Muhammad Taufiq.
Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan jurnalistik bagi pemuda agar mereka tidak sekadar menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menghasilkan berita yang kredibel sesuai kaidah jurnalistik.
Anggota Bidang Litbang PD IWO Indramayu, Taufid Chaniago, dalam paparannya mengingatkan peserta tentang bahaya berita hoaks dan pentingnya cross-check informasi sebelum menyebarkannya.
“Media sosial menyajikan banyak informasi, tapi kita harus selektif. Jangan sampai kita justru ikut menyebarkan hoaks atau informasi yang bisa menyesatkan,” kata Taufid.
Ketua PBH Peradi Indramayu, Adi Iwan Mulyawan, SH., menyoroti aspek hukum dalam bermedia sosial. Menurutnya, media sosial layaknya pisau bermata dua bisa digunakan untuk menyebarkan kebaikan, tetapi juga bisa menjadi alat penyebar fitnah dan provokasi yang berujung pada masalah hukum.
“Banyak kasus hukum yang berawal dari unggahan di media sosial. Hati-hati dengan apa yang kalian tulis dan bagikan. Jangan sampai niat berpendapat malah membawa masalah,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pengguna media sosial memiliki tanggung jawab dalam membentuk opini publik. Pemuda yang melek teknologi dapat menjadi suara masyarakat dengan menyampaikan informasi yang benar dan bertanggung jawab.
“Jangan hanya ikut-ikutan menyebarkan informasi yang viral tanpa berpikir panjang. Etika dalam bermedia sosial harus selalu dikedepankan,” pungkasnya.