Beritasuper, Indramayu – Kabupaten Indramayu kembali unjuk gigi sebagai raksasa perikanan di Jawa Barat. Dengan total produksi perikanan mencapai 880.202,31 ton atau menyumbang 44,84 persen dari total produksi Jawa Barat, daerah ini menjadi destinasi studi komparasi oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Dipimpin langsung oleh Bupati Dilla Hich dan Wakil Bupati Muslimin Tanja, rombongan Pemkab Tanjung Jabung Timur disambut hangat oleh Wakil Bupati Indramayu Syaefudin yang mewakili Bupati Lucky Hakim di Pendopo Indramayu, Sabtu (12/4/2025).
“Indramayu ini ibaratnya Harvard-nya perikanan. Produksinya tinggi, nelayannya sejahtera, dan pengelolaan lautnya sangat tertata,” puji Dilla Hich dalam sambutannya.
Ia menyebut bahwa kunjungan ini penting karena secara geografis, Tanjung Jabung Timur memiliki kesamaan dengan Indramayu, yakni sama-sama daerah pesisir.
Menurutnya, selain memiliki jumlah nelayan yang banyak, kapal-kapal nelayan di Indramayu rata-rata berukuran besar, di atas 30 gross ton (GT). Dilla berharap hasil studi ini bisa diterapkan di daerahnya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal.
Wakil Bupati Syaefudin memaparkan bahwa sektor perikanan tangkap di Indramayu memang sangat kuat.
“Kita punya 41.654 nelayan, 6.074 unit kapal, 14 Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan produksi perikanan tangkap mencapai 178.319,60 ton,” ungkapnya.
Salah satu kebanggaan Indramayu, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Karangsong, menjadi sorotan utama dalam kunjungan ini.
Dikenal sebagai PPI dengan produksi tertinggi di Jawa Barat, Karangsong kini bahkan berkembang menjadi pusat industri pembuatan kapal di atas 100 GT.
Ketua KPL Mina Sumitra, Darto, menyambut baik kunjungan tersebut.
“Kontribusi PPI Karangsong terhadap PAD Indramayu sangat signifikan. Ini bukti bahwa sektor perikanan bukan hanya soal laut, tapi juga kesejahteraan,” tegasnya.
(Red/BS)