Beritasuper, Indramayu – Pemerintah Kabupaten Indramayu menggandeng Bulog dan TNI dalam langkah strategis memperkuat penyerapan gabah lokal demi melindungi kesejahteraan petani, dalam sebuah pertemuan penting yang digelar pada Rabu (9/3/2025).

Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat gotong royong ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin. Turut hadir Dandim 0616 Letkol Inf. Yanuar Setyaga, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sugeng Heriyanto, serta Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni.

Wakil Bupati Syaefudin menekankan bahwa kesejahteraan petani adalah prioritas utama Pemkab. Ia menyoroti pentingnya peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga gabah agar petani tidak lagi menjadi korban permainan pasar.

“Petani kita ini mayoritas buruh tani yang sangat rentan. Mereka butuh kepastian harga, dan di sinilah peran Bulog sangat strategis. Penyerapan dengan harga yang ditetapkan adalah bentuk perlindungan kita,” ujar Syaefudin.

 

Plt. Kepala DKPP, Sugeng Heriyanto, mengingatkan bahwa panen raya di Indramayu akan berlangsung pada Mei hingga Juni 2025. Ia menekankan pentingnya kesiapan Bulog dalam menyerap hasil panen secara maksimal.

“Kita sudah siapkan data, tinggal kita kawal bersama agar tidak ada gabah yang terbuang percuma,” ungkap Sugeng.

Dandim 0616 Letkol Inf. Yanuar Setyaga turut menunjukkan dukungan penuh dari jajaran TNI. Ia menyampaikan kesiapannya untuk menyediakan fasilitas gudang dan melakukan pendampingan melalui Babinsa.

“Kami siap turun ke sawah, ke gudang, ke titik manapun petani butuh kami. Harga Rp6.500 per kilogram akan kita kawal. Petani tidak sendiri,” tegasnya.

Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni, mengakui bahwa penyerapan gabah sudah dimulai sejak Februari sebagai bagian dari kebijakan nasional Presiden Prabowo dalam program Asta Cita.

Namun, tantangan tetap ada, mulai dari fluktuasi harga hingga masuknya gabah dari luar daerah. Untuk mengatasinya, dibentuklah Tim SERGAP (Serap Gabah Petani), kolaborasi antara Bulog dan Babinsa untuk mengawal harga di lapangan.

“Kita juga dorong pembentukan Posko Petani yang didukung oleh penyuluh, supaya petani dapat informasi harga dan prosedur penyerapan dengan cepat dan jelas,” jelas Sri Wahyuni.

 

Sebagai langkah nyata, Pemkab Indramayu, TNI, dan Bulog sepakat membentuk Satgas Pangan. Satgas ini akan berperan dari masa tanam hingga pascapanen, memastikan setiap butir gabah petani Indramayu terserap dengan harga wajar.

Audiensi ditutup dengan komitmen lintas sektor untuk terus bersinergi dan menjadikan petani sebagai subjek utama pembangunan. Sebuah langkah nyata menuju kedaulatan pangan dan kemandirian pertanian lokal.

(Red/BS)

Share.
Exit mobile version