Indramayu, BeritaSuper.com — Kejadian tragis kembali terjadi di dunia pelayanan kesehatan. Seorang bayi berusia dua hari dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menerima suntikan vaksin Hepatitis B sebelum mencapai usia 24 jam.
Peristiwa ini terjadi di UPTD Puskesmas Gabuswetan, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, dan telah memicu kemarahan serta kekecewaan publik.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah sikap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang memilih bungkam ketika media berupaya mengonfirmasi kasus ini. Media beritasuper.com telah mencoba menghubungi pihak dinas kesehatan melalui pesan langsung,namun tidak mendapat respons.
Bahkan, ketika berupaya menemui langsung Kepala Dinas Kesehatan di kantornya, pihak yang bersangkutan justru menghindar. Sikap ini memicu tudingan bahwa ada rasa takut dan ketidakprofesionalan dalam menangani permasalahan serius ini.
“Kami hanya ingin mendapatkan klarifikasi, tapi sikap yang kami dapatkan justru seperti tidak peduli,” ujar salah satu perwakilan media. Selasa,(24/12).
Masyarakat pun mulai mempertanyakan standar pelayanan kesehatan di Kabupaten Indramayu. Banyak yang menduga bahwa ada potensi kelalaian medis yang ditutup-tutupi.
Kasus ini seolah menjadi cerminan buruknya pengawasan di sektor kesehatan yang seharusnya melindungi masyarakat, khususnya mereka yang paling rentan seperti bayi baru lahir.
Masyarakat berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk memastikan keadilan ditegakkan, pelaku kelalaian ditindak tegas, dan tidak ada lagi nyawa yang menjadi korban dari lemahnya profesionalisme tenaga medis dan pengawasan kesehatan.