CIREBON – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp 463.909.900 selama Semester I tahun 2025. Dana ini disalurkan untuk berbagai program di bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, hingga pelestarian budaya.
Manager Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menyampaikan bahwa KAI terus berkomitmen menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat melalui program TJSL yang berkelanjutan dan terukur.
“KAI Daop 3 Cirebon konsisten menjalankan fungsinya melalui program TJSL untuk memberikan manfaat di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Muhibbuddin, Kamis (12/6/2025).
Pada awal tahun, KAI meluncurkan program KAI Go Green dengan menanam 200 pohon di lingkungan kerja Daop 3 Cirebon. Program ini bukan hanya wujud pelestarian lingkungan, tetapi juga bentuk dukungan terhadap gerakan nasional penanaman satu juta pohon.
Di bidang kesehatan, KAI turut meningkatkan layanan dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana Posyandu di Kabupaten Brebes serta menyelenggarakan bakti sosial pengobatan gratis dan penyuluhan di stasiun maupun Klinik Mediska Cirebon dan Jatibarang.
Dalam sektor pendidikan, KAI membantu pembangunan infrastruktur Pondok Pesantren Tahfidz Takhsinul Qur’an serta berpartisipasi dalam kegiatan Sobat Aksi Ramadhan 2025 yang digagas Kementerian BUMN.
Tak hanya itu, KAI Daop 3 juga menyalurkan bantuan sembako bagi tenaga porter di stasiun, mendukung revitalisasi Museum Keraton Kanoman sebagai bagian dari pelestarian budaya, dan turut membangun Sport Center di Desa Cikalahang, Kabupaten Cirebon.
Pada Rabu (12/6/2025), KAI Daop 3 menyalurkan bantuan senilai Rp 200 juta kepada Yayasan Hero Center Cirebon untuk pembangunan deker (penutup saluran) dan normalisasi saluran pembuangan air di Kelurahan Argasunya, Kalijaga, Pegambiran, dan Pekalipan Kota Cirebon. Bantuan ini bertujuan meminimalisir potensi banjir di kawasan padat penduduk tersebut.
“Program TJSL kami dijalankan sesuai prioritas pembangunan dan pedoman Peraturan Menteri BUMN. Kami ingin menciptakan Creating Shared Value, yaitu kontribusi yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekaligus mendukung aktivitas bisnis perusahaan,” pungkas Muhibbuddin.**
(Red/BS)