Beritasuper.com | Indramayu — Adanya gerakan masyarakat Desa Rancajawat menghentikan sementara kendaraan berat yang melintas di wilayahnya, yang dilakukan pada hari ini sekitar pukul 13.00. Senin,(28/10/2024).
Kepala desa Rancajawat Mamet membenarkan kejadian tersebut dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat terhadap kondisi jalan kabupaten yang mengalami kerusakan parah akibat lalu lintas kendaraan berat dari berbagai proyek.
“Salah satu warga menginformasikan kepada saya sekitar pukul 9 pagi tadi, meminta pendapat tentang penghentian kendaraan berat. Saya sarankan agar tindakan tersebut tidak dilakukan dengan cara anarkis. Alhamdulillah, masyarakat dapat mengerti dan tidak bertindak di luar batas,” ujar Kuwu Mamet. Saat dikonfirmasi oleh beritasuper.com lewat pesan langsung.

Mamet menjelaskan bahwa tuntutan masyarakat bukanlah hal yang berlebihan. Warga hanya meminta agar pihak terkait, termasuk Pertamina, Hutama Karya (HK) yang menggunakan jalan tersebut untuk kegiatan proyek, serta Pemerintah Daerah (Pemda), untuk segera memperbaiki jalan sebelum musim hujan tiba.
“Jalan ini sudah sangat rusak, dan kondisinya membahayakan. Sudah sering terjadi kecelakaan, bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa. Jika tidak segera diperbaiki, musim hujan nanti akan membuat kerusakan bertambah parah,” tegasnya.
Menurut Mamet, masyarakat setempat tidak keberatan dengan keberadaan kendaraan berat yang melintas untuk kepentingan proyek, namun menekankan bahwa kondisi infrastruktur harus menjadi perhatian bersama.
“Masyarakat kami hanya ingin jalan ini diperbaiki sebelum musim hujan. Mereka tidak meminta hal yang muluk-muluk, hanya ingin keselamatan pengguna jalan terjaga,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya berharap semua pihak, termasuk Pertamina, Hutama Karya, dan Pemda dapat bertanggung jawab atas dampak kerusakan yang terjadi pada jalan tersebut, mengingat jalan kabupaten di Desa Rancajawat merupakan akses penting bagi warga setempat.
Kuwu Mamet pun mengucapkan permohonan maaf atas segala ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan akibat tindakan penghentian sementara ini, namun ia menegaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk melindungi kepentingan dan keselamatan masyarakat.
Dengan adanya aksi ini, Kuwu Mamet berharap agar pihak terkait segera merespons dan melakukan perbaikan jalan sebelum kerusakan semakin parah.