Beritasuper.com | Indramayu – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Yatim Arrahimah Abu Hurairah mengadakan seminar bertajuk “Santri Go Green” Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 70 santri dari berbagai pondok pesantren di Indramayu, yang dilaksanakan di Rumah Yatim Arrahimah Abu Hurairah, Jalan Tanjung Pura No. 21, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu. pada Senin (21/10/2024).
Ketua pelaksana, Pajri Purnama, S.Pd.I., menyampaikan bahwa seminar ini melibatkan 7 pondok pesantren yang mengirimkan delegasi santrinya. Pesantren-pesantren tersebut antara lain: Ponpes Al-Mu’minien, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo, Ponpes As-Sakienah, Ponpes Al-Islah, Ponpes Tahfidz Abdurrahman Basuri, Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al-Islamiy, serta komunitas aktivis lingkungan Bumi Indramayu Lestari.
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Hari Santri, yang menambah khidmat suasana seminar.
Dalam sambutannya, Mustafid, S.Sos.I., Ketua Yayasan Rumah Yatim Arrahimah Abu Hurairah, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana mempererat silaturahmi antara santri di berbagai pesantren.
“Ini adalah upaya untuk mempersiapkan generasi yang tangguh, berkontribusi membangun peradaban bangsa, serta menjaga lingkungan sebagai tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Seminar ini dilaksanakan secara pararel, dengan tiga sesi materi yang diisi oleh narasumber dari kalangan akademisi, pemerintah daerah, dan praktisi lingkungan.
Fajar Romadhon, M.Pd., Dosen STAI Sayid Sabiq Indramayu, membuka sesi pertama dengan membahas “Qur’anic Mindset Pelestarian Bumi”. Ia menekankan bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
“Santri harus menjadi pelopor dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud tanggung jawab kepada Sang Pencipta,” ujarnya.
H. Kamsari dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu menyampaikan materi tentang “Deseminasi Gerakan Go Green di Indramayu”. Ia menjelaskan berbagai program pemerintah, seperti penghijauan lahan kritis, pengelolaan sampah, dan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Kamsari juga mengajak para santri untuk menjadi agen perubahan dalam gerakan pelestarian lingkungan.
“Santri memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Atin Indriawati, aktivis dari Komunitas Bumi Indramayu Lestari, yang membahas topik “Zero Waste sebagai Upaya Pelestarian Bumi”. Atin menjelaskan tentang pentingnya penerapan gaya hidup zero waste untuk mengurangi sampah.
“Santri harus menjadi contoh dalam menjalankan gaya hidup ramah lingkungan, termasuk dengan mengurangi penggunaan plastik dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas,” tuturnya.