Bogor, Beritasuper – Dalam upaya mengantisipasi dampak bencana alam, Bupati Bogor Rudy Susmanto menginstruksikan pembentukan Posko Penanganan Bencana Alam sebagai langkah strategis penanganan krisis.
Dalam rapat koordinasi yang diadakan di Ruang Rapat Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan bahwa posko utama akan ditempatkan di lingkungan BPBD, sementara empat posko lapangan akan segera dibangun di titik-titik strategis, yakni wilayah selatan (Cisarua), timur (Gunung Putri), dan barat (Leuwiliang).
Rapat yang dihadiri oleh Wakil Bupati Bogor Jaro Ade, Sekretaris Daerah Ajat Rochmat Jatnika, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Kepala Perangkat Daerah, serta sejumlah Camat ini menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor.
Menurut Bupati Bogor, keberadaan posko lapangan bertujuan untuk mempercepat respon terhadap bencana dengan mendekatkan pusat komando ke lokasi terdampak, sehingga penanganan data, informasi, pelayanan kesehatan, dan distribusi logistik dapat dilakukan secara lebih cepat dan terintegrasi.
“Posko ini tidak hanya melibatkan BPBD, tetapi juga seluruh SKPD terkait, termasuk Diskominfo yang akan mendukung dalam pengumpulan dan penyebaran informasi kepada masyarakat. Kami berharap keberadaan posko ini dapat meminimalisir keterlambatan respons terhadap situasi darurat,” ujar Rudy Susmanto.
Selain itu, rapat tersebut juga membahas kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga tanggal 6 Maret 2025, berdasarkan informasi dari BNPB dan BMKG.
Dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu tersebut, Bupati Bogor menyarankan pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca sebagai upaya preventif untuk mengurangi curah hujan yang tinggi, khususnya di area hulu Kabupaten Bogor.
Di bulan Ramadhan, perhatian khusus juga diberikan pada kesiapan logistik.
“Kami akan memastikan bahwa pasokan logistik, terutama kebutuhan sehari-hari masyarakat untuk buka puasa dan sahur, tersedia dan terdistribusi dengan baik melalui posko-posko yang telah dibentuk,” tambah Rudy Susmanto.