Indramayu, Beritasuper – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Komisi Pengawasan Penyaluran Pupuk dan Pestisida (KPPP) guna mempersiapkan distribusi pupuk bersubsidi tahun 2025. Rakor ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk distributor pupuk, mitra kios, serta perwakilan kecamatan dan desa.

Kepala DKPP Indramayu, Sugeng Heriyanto, menegaskan bahwa distribusi pupuk bersubsidi tahun ini harus berjalan sesuai aturan yang berlaku.

“Kami memastikan stok pupuk aman dengan persediaan sebanyak 73.800 ton urea dan 49.000 ton NPK,” ujarnya. Senin, (03/1/2025).

Pupuk bersubsidi ini akan didistribusikan ke 487 kios yang tersebar di 309 desa dan 8 kelurahan di Indramayu. Alokasi tersebut diperuntukkan bagi lahan pertanian seluas kurang lebih 300.000 hektare, yang mencakup sawah, hortikultura, perkebunan tebu, cabai, dan bawang.

Sugeng menegaskan bahwa penerima pupuk bersubsidi harus terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Sebagai contoh, per hektare lahan padi akan mendapatkan subsidi pupuk antara 225 kg hingga 275 kg, termasuk sekitar 250 kg NPK per hektare,” jelasnya.

Selain memastikan alokasi yang tepat, DKPP Indramayu juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara distributor dan mitra kios agar penyaluran pupuk tepat sasaran.

“Kami memiliki kewajiban untuk membina, mengendalikan, dan mengawasi penyaluran pupuk agar berjalan sesuai peraturan perundang-undangan,” tambah Sugeng.

Menariknya, pada 3 Februari 2025, Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan dijadwalkan mengunjungi Indramayu. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta memanfaatkan potensi lahan di wilayah Indramayu, termasuk kawasan perhutanan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan distribusi pupuk bersubsidi di Indramayu dapat berjalan lebih optimal, mendukung kesejahteraan petani, serta memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Indramayu

Share.
Exit mobile version