Indramayu, Beritasuper – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Indramayu, tercatat sebanyak 528 kasus DBD, meningkat tajam dari 218 kasus pada tahun 2023.
Menurut Dr. Bintang Kusumawardani, Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Indramayu, lonjakan ini dipicu oleh faktor cuaca dan iklim yang menciptakan kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
“Kasus DBD terbanyak ditemukan di wilayah Kota Indramayu. Diagnosis yang kami terima semua sudah terkonfirmasi melalui hasil laboratorium,” ujarnya pada Kamis (23/1).
Langkah Pengendalian dan Pencegahan
Untuk mengendalikan lonjakan kasus, Dinas Kesehatan Indramayu gencar melakukan penyelidikan epidemiologi. Proses ini bertujuan mendeteksi penyebaran kasus di sekitar penderita, memantau nyamuk vektor, serta memastikan kebersihan lingkungan.
Pemerintah juga menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui pendekatan 3M Plus, yaitu:
- Menutup tempat penampungan air,
- Menguras bak mandi atau tempat air secara rutin, dan
- Mengubur barang-barang yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Langkah tambahan seperti penggunaan kelambu, obat nyamuk, dan pengasapan (fogging) juga diterapkan di daerah rawan.
Selain itu, penyuluhan kesehatan terus dilakukan melalui posyandu, sekolah, masjid, dan kunjungan rumah.
“Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD,” kata Dr. Bintang.
Perubahan Iklim dan Tantangan
Perubahan iklim disebut menjadi salah satu faktor utama lonjakan kasus DBD. Hujan yang tidak menentu menciptakan banyak genangan air, tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
Kerja Sama untuk Memutus Penularan
Pemerintah daerah berkomitmen memperkuat surveilans dan edukasi kesehatan secara berkelanjutan. Namun, keberhasilan pengendalian DBD juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
“Masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan dan segera melaporkan jika ada kasus DBD di sekitar mereka,” tegas Dr. Bintang.
Lonjakan kasus ini menjadi pengingat bahwa kebersihan lingkungan dan kesadaran bersama adalah kunci memutus rantai penularan DBD.