Beritasuper, Indramayu — Sebuah kabar memilukan kembali mengemuka dari kasus lama yang sempat mengguncang publik. P, seorang perempuan muda yang pernah menjadi korban dalam perkara yang menyeret nama seorang oknum advokat, telah melahirkan seorang bayi perempuan pada 2 Februari 2025.

Surat media dari RSUD Cirebon

 

Namun bukan kabar bahagia yang menyelimuti kelahiran ini, melainkan kabut kelam dari penyangkalan dan ketidakpedulian.

Dokumen medis menyebutkan nama sang oknum advokat secara terang sebagai ayah biologis bayi tersebut. Fakta yang seharusnya menjadi pemantik klarifikasi dan langkah tanggung jawab, justru disambut dengan keheningan yang nyaris menusuk.

“Kami nggak minta macam-macam. Cuma pengakuan, permintaan maaf, dan tanggung jawab sebagai ayah,” ungkap salah satu anggota keluarga P.

 

Tangisan Bayi, Jeritan Sunyi

Bayi mungil itu lahir dalam senyap, tanpa sambutan hangat, tanpa pelukan ayah. Ia datang ke dunia membawa beban dari cerita yang belum selesai, kisah yang tertahan dalam bisu dan pengingkaran.

P, sang ibu, merawat buah hatinya dalam kondisi yang jauh dari ideal. Lelah raganya, namun jauh lebih lelah hatinya.

Setiap malam, saat dunia tidur dengan nyenyak, P tetap terjaga. Menyusui bayinya sambil menyeka air mata yang tak kunjung kering.

Ia berpikir, bukan soal masa lalunya tapi tentang masa depan sang anak. Anak yang lahir dari luka, bukan dari cinta.

“Saya cuma pengin anak saya tahu siapa bapaknya. Bukan buat balas dendam, tapi biar dia tumbuh tahu dia bukan aib,” ucap P lirih.

Diam yang Menghancurkan

Seiring waktu berjalan, tekanan publik terhadap sang advokat pun meningkat. Lembaga profesi tempatnya bernaung mulai menerima banyak desakan untuk bersikap.

Banyak pihak menilai, diamnya sang oknum advokat bukan hanya bentuk pengingkaran personal, tapi juga kegagalan moral sebagai penegak hukum.

Kisah ini belum selesai. Tapi satu hal yang pasti: setiap tangisan sang bayi adalah pengingat bahwa keadilan belum hadir, dan tanggung jawab belum ditegakkan

(Red/BS)

Share.
Exit mobile version