INDRAMAYU – Kisah menyayat hati datang dari seorang ibu bernama Ponirah asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang harus berjuang sendiri menghidupi anaknya di tengah keterpurukan ekonomi dan penolakan dari pihak keluarga, termasuk sang nenek.
Dalam sebuah pesan Ponirah mengungkapkan kepedihan batin dan tekanan hidup yang ia alami. Anak-anaknya menangis karena kelaparan, bahkan sekadar meminta susu dan jajanan Rp2.000 tidak bisa dipenuhi. Ironisnya, bukannya mendapat dukungan, ia justru menerima caci maki dari orang terdekat.
“Harusnya orang tua saling support di saat anaknya jatuh, bukan dibentak atau dimaki saat cucu minta makan. Anak saya sampai kurus, nangis minta susu,” ungkap Ponirah dalam pesan tersebut.
Kondisi tersebut membuat King Al Fakir, tokoh spiritual dan pegiat sosial dari Indramayu, Jawa Barat, tergerak untuk membantu. Ia menggerakkan jaringan komunitasnya, Kings Al Fakir & Member untuk melakukan penggalangan bantuan guna memenuhi kebutuhan dasar keluarga Ponirah.
“Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi soal kepedulian. Kami hadir karena kemanusiaan,” ungkap King Al Fakir. Minggu, (27/7).
Melalui aksi sosial ini, kebutuhan mendesak seperti makanan, susu, dan tempat tinggal darurat mulai terpenuhi berkat partisipasi berbagai pihak.
King Al Fakir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penyumbang, terutama dari komunitas Member VIP yang tak ragu turun tangan.
Adapun penyumbang yang ikut serta dalam aksi ini di antaranya Mamah Wanda (Bekasi), Erni (TKW di Hongkong), Suachi, Omah (Majalengka), Mba Fitri (Bekasi), Bang Hj, Mas Puji, Ajeng serta Mba Tien Rustini dan lainnya.
“Kami mohon maaf apabila ada nama yang belum kami sebut. Bantuan yang terkumpul sudah kami salurkan langsung untuk kebutuhan makan, susu, dan tempat tinggal sementara,” tambah King Al Fakir.
Diharapkan, aksi sosial ini bisa menjadi pemantik gerakan kemanusiaan lainnya agar tidak ada lagi anak-anak yang menangis karena kelaparan dan orang tua yang merasa sendiri di tengah kerabatnya. **(Az)

