Beritasuper, Indramayu – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu akan menggelar Rapat Paripurna pada Senin, (19/5) bertempat di Ruang Sidang Utama DPRD. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Badan Musyawarah yang telah dilaksanakan pada 27 Maret 2025.

Namun, pembahasan Raperda tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Pansus 7) memunculkan ketegangan. Fraksi PDI Perjuangan menyatakan belum menyetujui pengesahan perda tersebut.

Anggi Noviah, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan , menegaskan bahwa pihaknya masih memiliki sejumlah catatan terhadap isi draf Raperda, terutama pada komponen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

 

Menurut Anggi, fraksinya menolak usulan penerapan tarif maksimal 0,5% sebagaimana diatur dalam ketentuan Kementerian Dalam Negeri.

“Kami mendorong agar tarif PBB ditetapkan di bawah 0,5%, sesuai dengan saran Kemendagri. Ekonomi Indramayu masih stagnan, angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat masih kita sandang, dan UMR kita belum kompetitif,” ujarnya dalam rapat . Senin, (19/5).

Anggi juga menyoroti lemahnya kajian di sektor kesehatan. Ia menyebut bahwa fraksinya belum menerima dokumen kajian terhadap perubahan tarif layanan kesehatan.

“Kalau tidak ada kajian, bagaimana mungkin kita menyetujui? Tarifnya masih sama dengan Perbup sebelumnya,” jelasnya.

Fraksi PDIP juga membantah rekomendasi pansus yang mencantumkan frasa “disesuaikan dengan anggaran yang ada” dalam usulan pembebasan layanan ambulans.

“Kami tidak menyampaikan demikian. Yang kami tekankan adalah layanan ambulans gratis harus diberikan kepada masyarakat yang tidak memiliki BPJS,” tegas Anggi.

 

Ia menambahkan bahwa skema Universal Health Coverage (UHC) di Indramayu belum menjamin layanan bagi seluruh warga.

Dalam pernyataan yang cukup menyindir, Anggi menutup dengan kritik terhadap Kepala Dinas Kesehatan yang lebih memilih rapat dengan kepala puskesmas ketimbang hadir dalam forum resmi DPRD.

“Ini catatan moral bagi birokrasi hari ini,” katanya.

Anggi pun menyatakan Fraksinya belum menyepakati perda tersebut untuk dibacakan dalam rapat hari ini.

“Pak Bupati janjinya kayak gula aren. Manis sih, tapi manisnya agak legit gimana,” pungkasnya.

(Red/BS)

Share.
Exit mobile version