Beritasupercom | Bandung — Banjir yang melanda wilayah Desa Dayeuhkolot, mencapai ketinggian 100 hingga 150 cm. Akibatnya, akses jalan di kawasan ini, termasuk Jalan Raya Dayeuhkolot, ditutup sementara. Pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi wilayah tersebut.
Beberapa pekerja yang nekat menuju tempat kerja memilih menggunakan perahu sebagai alat transportasi sementara. Langkah ini dianggap berisiko, tetapi tetap dilakukan demi alasan pekerjaan.
Luapan air dari empat sungai utama menjadi penyebab utama banjir besar ini, yaitu Sungai Citarum,Sungai Cikapundung,Sungai Cipalasari dan Sungai Cigede.
Kapolsek Dayeuhkolot, Kompol Suyanto, S.Pd.I., M.M., menghimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif. “Akses ke arah Dayeuhkolot dan Moch Toha saat ini tidak dapat dilalui. Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan memilih jalur alternatif,” ujar Kapolsek.
Sementara itu, para warga terdampak banjir telah diungsikan ke selter darurat yang berada di Desa Dayeuhkolot. Data sementara pengungsi tercatat 17 keluarga.
Pemerintah Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RW, dan jajaran lainnya terus melakukan kontrol lokasi dan koordinasi untuk memastikan bantuan sampai kepada warga terdampak.
Dani Kostaman, staf Pemerintah Desa Dayeuhkolot, menyampaikan bahwa berbagai kebutuhan mendesak telah disediakan, seperti makanan siap saji, sembako, selimut, alat kebersihan, dan kebutuhan lainnya.
Ketinggian air masih bertahan di angka 100 hingga 150 cm di beberapa titik. Tim gabungan terus bersiaga untuk memantau perkembangan situasi dan memastikan keselamatan warga.