Indramayu, BeritaSuper.com — Dalam momentum Hari Anti Korupsi Dunia, Aliansi Topi Jerami menggelar aksi damai yang berpusat di pendopo Kabupaten Indramayu, Kamis (12/12/2024).
Mereka menyampaikan kritik keras terhadap kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Indramayu, khususnya di bawah kepemimpinan Direktur saat ini. Aksi ini merupakan wujud ketidakpuasan masyarakat atas pelayanan PDAM yang dianggap buruk dan tidak transparan.
Berdasarkan hasil investigasi serta aspirasi masyarakat, Aliansi Topi Jerami melayangkan delapan tuntutan utama kepada pemerintah daerah dan manajemen PDAM.
Perwakilan PDAM, Sutoni, menyampaikan tanggapan atas tuntutan Aliansi Topi Jerami. Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Terkait kritik mengenai tarif air, Sutoni menjelaskan bahwa tarif PDAM terakhir kali disesuaikan pada 2021 dan diberlakukan mulai 2023, setelah sebelumnya tidak ada perubahan sejak 2017.
“Jika ada pelanggan yang merasa pemakaiannya tidak wajar, silakan lapor ke kantor pelayanan di cabang masing-masing. Kami terbuka terhadap keluhan, dan ada mekanisme evaluasi untuk memeriksa data pemakaian secara rinci.” jelas Sutoni.
Ia juga menambahkan bahwa jika ditemukan kesalahan dari pihak PDAM, ada mekanisme untuk mengembalikan nilai yang dianggap tidak sesuai.
Aksi ini mendapat perhatian luas karena menggambarkan keresahan masyarakat terhadap pengelolaan air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar. Selain itu, tuntutan terkait audit transparan dan pengusutan korupsi menjadi cerminan harapan masyarakat akan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.
Aliansi Topi Jerami berharap pemerintah daerah dan PDAM segera mengambil langkah konkret untuk menjawab tuntutan tersebut, demi pelayanan yang lebih baik dan kepercayaan masyarakat yang terus tergerus.